04 November 2010

Arsitek dan Tuhan

Tadi pagi, ketika saya menempuh perjalanan menuju kampus, dengan otak yang masih segar, saya berpikir tentang: TUHAN dan ARSITEK. Apa hubungannya?

Dulu sewaktu ambil Mata Kuliah Umum Agama Kristen, kami disuruh membuat tugas paper mengenai agama dan jurusan masing-masing. Sang dosen pun menyatakan bahwa arsitek adalah rekannya Tuhan. Jikalau Tuhan menciptakan bumi dan segala isinya, arsitek yang melengkapinya. Tuhan merancang dan merencanakan segala sesuatu sesuai urutan yang harus diciptakan terlebih dahulu. Supaya ketika manusia ciptaan terbaik-Nya, telah dilengkapi dengan penuh.

Sama seperti arsitek, tugasnya merancang dan merencanakan kebutuhan penggunan gedung yang sedang dirancang. Sehingga ketika si pengguna memasuki dan menggunakan gedung tersebut, maka semua kebutuhannya dipenuhi.

Lebih dari itu, Tuhan menciptakan detail kehidupan setiap insan manusia. Ia juga merancang tiap langkah kehidupan kita. Ia terlalu sempurna untuk berbuat salah. Ia terlalu baik untuk melupakan kita.

Di sini bedanya Tuhan dengan arsitek. Kami masih bisa salah. Penilaian kami sangatlah subjektif. Menurut sang arsitek baik belum tentu nyaman bagi si pengguna. Tetapi, kalau Tuhan arsitek hidup kita, Ia tahu yang terbaik untuk kita..

01 November 2010

Ramah Lingkungan

Yak, posting arsitekural lainnya sekarang ini.. hehe..
Lagi ikutan sayembara di UI nih ambo.. Buatnya bersama Natasha Pricilia. Membuat desain sebuah toko buku "ramah lingkungan" di stasiun.. Hal inspiratif yang dapat saya petik dari sayembara ini adalah kata ramah lingkungan tersebut. Kenapa?

Ketika kami mengasistensikan diri kepada Ketua Jurusan Arsitektur Universitas Tarumanagara, Ir. Franky Liauw.. Awalnya beliau bercanda, " Ramah lingkungan, berarti suka tersenyum?"
Tetapi di tengah asistensi tersebut, beliau menyatakan arti ramah lingkungan yang sebenarnya.

Lihatlah di sekeliling stasiun tersebut banyak anak kurang mampu yang berkeliaran menjajakan berbagai usaha mereka, dari mulai jualan koran, semir sepatu, atau hanya sekedar minta-minta, dan yang lainnya turut memanfaatkan cuaca hujan menjadi ojek payung. Tidakkah ramah lingkungan tersebut dapat diwujudkan terhadap manusianya juga? Daripada mereka berkeliaran begitu saja, mereka dapat beristirahat dengan menelan isi buku-buku bacaan di toko buku yang kami desain.

Kami ingin menanamkan budaya membaca buku bagi anak-anak tersebut. Kita menyewakan buku untuk mereka untuk membaca di tempat. Kita ingin ramah terhadap mereka yang, kami yakin haus akan buku-buku bacaan.

Di sini kami juga memberikan beberapa kata mutiara:

1. Aku BISA karena BACA
2. Baca BUKU, buka DUNIA.


simpel kata-katanya, tapi itulah kenyataannya.
Meskipun sayembara ini belum ada pengumumannya, baik menang ataupun kalah, saya sudah mendapatkan hadiah untuk mengerti arti ramah lingkungan tersebut.

Terima kasih kepada Ir. Franky Liauw sebagai pembimbing
Terima kasih kepada Natasha Pricilia sebagai rekan kerja.. :)
Terima kasih kepada Jeanne Sheren sebagai rekan antar jemput (haha)..

12 Oktober 2010

Begitu Muda

Minggu ini adalah minggu yang pelik untuk saya dan rekan sejawat saya.. haha..
ya, minggu sebelum Ujian Tengah Semester (UTS) adalah minggu yang berat, kawan. Karena semua pengumpulan tugas berhujanan di masa tersebut.

Ketika jalan pulang, dengan menebeng mobil seorang kawan, lagu favorit saya diputar. Gw adalah tipe orang yang menyukai musiknya terlebih dahulu baru cari tahu liriknya. Dan menurut gw, musik yang enak, pastinya mempunyai lirik yang dalem maknanya. Kebanyakan sih begitu ya ampe sekarang.

Jadi, baru malam itulah gw sadar kalo lirik lagu yang gw suka ini justru menimbulkan kontroversi antara ya dan tidak.

We are taking it easy
Bright and breezy
We are living it up
Just fine and dandy betul, sebagai orang muda ya harus 'take it easy'

We are chasing the moon
Just running wild and free
We are following through
Every dream, and every need liar dan bebas, mengikuti MIMPI

And it really doesn’t matter that we don’t eat laper tapinya..
And it really doesn’t matter that we don’t sleep tidak.. tidak.. kurang tidur sangat berakibat buruk
It really doesn’t matter, it really doesn’t matter at all

‘Cause we were so young then
We are so young, so young now
And when tomorrow comes
We’ll just do it all again apa iya, kalo esok kita dapat melakukan hal yang sama lagi?

We are caught in a haze
On these lazy summer days
We’re spending all of our nights just
A-laughing and kissing, yeah tertawa, yeah!

No it really doesn’t matter if we don’t sleep
No it really doesn’t matter if we don’t sleep it does really matter
It really doesn’t matter at all

And it really doesn’t matter that we don’t eat
And it really doesn’t matter that we don’t sleep
It really doesn’t matter, it really doesn’t matter at all

And it really doesn’t matter that we don’t eat
And it really doesn’t matter that we don’t sleep
It really doesn’t matter, it really doesn’t matter at all

The Corrs- So Young

fakta menyebutkan apabila tiga hari seseorang tidak tidur sama sekali, maka matilah ia.. Jadi, bukan berarti gapapa juga kalo kita ga tidur.. huaaaah..

19 September 2010

Teh celup

Inget kemaren pas ikutan Kristus Fans Club, di Komisi Remaja GKI Gunung Sahari.. hehe..
Jadi persekutuan yang kecil itu, tetapi bisa mengakrabkan satu sama lain. Salah satunya dengan sesi SHARING.. Waow, ternyata banyak pembelajaran yang bisa gw dapet dari peserta KFC lainnya. Walopun itu cuma peristiwa sehari-hari, yang simpel tapi bermakna banyak. Kita bisa saling mengingatkan. Kita jadi bisa tau kesulitan yang dihadapi saudara seiman kita. Banyak banget deh bisa belajar dari sana..

Gw sharing soal manusia yang seperti teh celup. Sebenernya gw baca dari bukunya IW, gw lupa siapa pengarangnya. Pokoknya gw dapet pas gw baptis sidi dari pembimbing Kelompok Kecil gw, untuk menempuh hidup baru bersama Tuhan.. Nah, di situ ditulis tentang manusia yang kaya teh celup.

Waktu cerita kemarin, gw kaitkan dengan kehidupan kuliah gw di kelompok Studio Perancangan Arsitektur (StuPA) 5 dan di kelompok Perancangan Ruang Dalam (PRD). Satu kelompok itu punya satu pembimbing, tetapi tugasnya individual. Di Stupa itu, gw udah sekelompok dengan teman-teman yang sama selama empat semerster sebelumnya. Jadi, masing-masing udah tau kemampuannya. Pada janjian hari ini bikin apa, sampe apa, dan semuanya saling menyetarakan kecepatan kerjanya.
Di PRD, kelompoknya campur, dan ga gitu kenal. Jadi tiba-tiba udah ada yang bikin sampe tahap 5, padahal yang laen baru tahap 2. Kejadiannya secara mendadak pula. Belom tau kemampuannya masing-masing.

Nah, tapi justru di StuPA itu, gw jadi orang yang biasa-biasa aja, standard-standard aja. Di PRD, walopun ga sehat dengan maen tiban-tibanan, tapi justru jadi terpacu untuk lebih baik, lebih maju ke tahap selanjutnya..
Sama juga dengan kita manusia. Manusia itu ibarat teh celup. Baru keluar rasanya kalo dicelupin ke aer panas. Semerbaklah wanginya, warnanya, dan rasanya.
Memang prosesnya ga mudah, kita harus dicelupin ke air panas terlebih dahulu untuk mengeluarkan semuanya itu. Tapi, gw yakin bahwa itu akan menghasilkan sesuatu yang baik. Teh yang nikmat. :)

Ary

Hey, aku suka menulis diary! Nama diaryku si ary.. hehe..

Rasanya kalo ga nulis sehari tuh ga enak. Walopun yang aku tulis kadang hanyalah poin-poin penting dari kejadian di hari tersebut doank. Semuanya itu aku tulis untuk mengingatkan aku hari-hari yang pernah aku lewati. Tidak ingin rasanya melupakan hari-hari yang begitu berharga yang udah Tuhan kasih buat aku. Seluruh kejadiannya.

Karena semakin cepat dunia ini rasanya berputar. Haruslah ada pengingat yang memiliki kecepatan yang sama dengan ia. Ary mungkin jawabannya. :)Thursday, 17

11 September 2010

Pahlawan Revolusi

"Kami Pahlawan Revolusi percaya akan kekuatan diri sendiri
Kami Pahlawan Revolusi berjuang sampai titik darah penghabisan
Kami Pahlawan Revolusi membela tana
h air
Kami Pahlawan Revolu
si...."

sayangnya dua lagi saya lupa.. Intinya itu 5 perkataan dari Jenderal Sudirman. Cuplikan dari film "Darah Garuda Merah Putih". Film Indonesia dengan sederet kemenangan dari Bali Film Festival, Bangkok Film Festival, dan Festival Film lainnya yang setara nasional maupun internasional.



Film ini menceritakan Indonesia sebagaimana adanya dengan keberagaman suku dan agama tanpa menyinggung agama dan suku apapun. Semangat juang dari para veteran juga terasa dari sini. Indonesia yang dahulu tanpa media secanggih sekaranng ini tentunya sulit untuk mempersatukan segenap suku dan bangsanya. Semua dipenuhi kecurigaan, kawan atau lawan? Mereka hanya mengenal Sumatra, Jawa, Borneo, dan Celebes. Indonesia? Apa itu?

Sekarang kita para muda-mudi yang dengan kecanggihan teknologi sudah bisa begitu cepatnya mengenali bangsa kita. Sudahkah kita mengerti apa itu INDONESIA?

06 September 2010

lagu dariNYA

Belakangan ini sering terlintas di benak saya mengubah lagu sekuler, terutama yang bertema cinta. Sebenernya cuma pikiran iseng semata sih. Tapi coba mengalihkan apabila yang menyanyikan itu Tuhan kepada aku. Hehe..

A second, a minute, an hour, a day goes by
I'm hopin' just to be by your side
I'm turnin' the handle, it won't open
Don't make me wait 'cause right now I need your smile
Knock, knock

When life had locked me out I turned to you
So open the door
'Cause you're all I need right now, it's true
Nothin' works like you

Little louder, little louder
Little louder knockin'
Little louder, little louder

A warm bath, a good laugh, an old song that you know by heart
I've tried it but they all leave me cold
So now I'm here waitin' to see you
My remedy for all that's been hurtin' me
Knock, knock

When life had locked me out I turned to you
So open the door
'Cause you're all I need right now, it's true
Nothin' works like you

You seem to know the way
To turn my frown upside down
You always know what to say
To make me feel like everything's okay

Little louder, little louder
Little louder knockin'
Little louder, little louder
Little louder knockin'

Little louder, little louder
Little louder knockin'
Little louder, little louder

When life had locked me out I turned to you
And you open the door
And you're all I need right now, it's true
Nothin' works like you

When life had knocked me down I turned to you
And you open the door
And you're all I need right now, it's true
Nothin' works like you
Nothin' works like you

When life had locked me out I turned to you
And you open the door
And you're all I need right now, it's true
Nothin' works like you

knock knock by Lenka

Ketika kita menyanyikan lagu ini untuk pasangan kita, pernah ga terpikirkan kalo Tuhan juga sebenernya sedang menyanyikan lagu ini buat kita. Jauh lebih spesial sih sebenernya yang Tuhan punya. Kebayang ada orkestra malaikat sambil mengiringi Tuhan nyanyi.. hehe.. Akankah kita terpanggil olehNYA?

atau bisa juga sebaliknya, kita nyanyikan lagu ini kepadaNYA. Karena ga ada yang dapat bekerja melebihi Tuhan. Ia tahu apa yang kita butuhkan tepat pada waktunya, bukan sekedar yang kita inginkan. Sudahkah kita menghampiri Dia?

TAHAN

Kemarin, 5 September 2010 (minggu), koko sepupuku yang dari ayah, mengadakan pemberkatan dan resepsi pernikahan dengan cici yang cantik.. hehe..

Aku mengikuti pemberkatan di gereja katolik. Agak bingung sih awalnya, karena banyak sekali rangkaian yang berbeda dengan agamaku yang adalah kristen protestan. Tapi yang ingin saya bahas di sini ialah bagian yang biasa aku sebut sebagai 'khotbah'.

Cara memperTAHANkan sebuah hubungan dengan pasangan adalah dengan prinsip ini:
1. T- terbuka. Keterbukaan adalah komunikasi tanpa batas. Tidak ada lagi bagian yang hanya boleh saya yang ketahui. Kini harus kedua insan harus saling mengetahui.

2. A- apa adanya. Coba ditilik kembali. Anda memilih pasangan ini karena ada apa-apanya atau apa adanya.
*ini bagian yang paling menarik buat saya. membuat saya berpikir, ketika memilih pasangan dengan landasan ada apa-apanya, jika di kemudian hari si pasangan kehilangan "apa-apanya" tersebut, akankah kita tetap berTAHAN?

3. H- hargai. Pasangan anda tentunya akan senang bila mendapat pujian, apalagi dengan tulus.

4. A- ampuni. Setiap orang tetaplah tidak sempurna dan tidak selalu sepenuhnya seperti yang kita kehendaki. Maka dari itu, kita butuh pengampunan. Seperti yang ditulis di Alkitab, kita harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita sebanyak 'tujuh puluh kali tujuh kali'. Kata sang pastur, bukan berarti 70x7=490. Tetapi tujuh hanyalah sebuah lambang kesempurnaan. Maka, sebanyak tak terhingga kita harus memaafkan orang.
*buat saya yang sangat terikat angka, sulit sekali untuk tidak menghitungnya.

5. N- nasehat. Saat ada yang terlupa ataupun lemah, yang lainnya harus menasehati.

Ya, memang tidak mudah pastinya untuk menjalaninya.. Karena menyatukan dua menjadi satu sangatlah sulit. Anyway, Happy wedding for Ko Juni dan Ci Ika.. :)

10 Agustus 2010

Koko Konyil

Siapa sangka koko saya yang satu ini akan bertingkah konyil? haha..
Begini ceritanya. Sabtu lalu, 7 Agustus 2010. Sepupu saya dari pihak ayah ada yang mengadakan resepsi dan pemberkatan pernikahan. Kami sekeluarga minus koko saya yang besar, pergi ke bandung.

Kali ini gw ga mau cerita panjang-panjang. Intinya pernikahan sepupuku itu boleh dibilang lain daripada yang lain. Ia memilih pesta kebun. Ia memilih kue pengantin diganti dengan strawberry tree. Ia memilih tanpa pelaminan. Ia memilih waktu yang bukan pagi dan bukan juga malam. Dan ia memilih segala hal yang berbeda dari pernikahan biasanya. Satu lagi yang luar biasa. Ada phot booth di dalam area pernikahannya tersebut.

Gw ajakin ngko gw foto, tadinya dia kaya ga mau gitu. Tapi memang dia koko terbaik yang pernah ada. Dia mau temenin gw selalu di manapun dan kapanpun.
Dia padahal bilang," Udah ah bopi gw ga mau ah!"

Tapi ahirnya dia masuk juga bersama saya. Dan inilah foto kami.. :)



me and my lovely brother "konyil"
my another brother said: "kaya playboy lo!"

09 Agustus 2010

Tas Jorok

Rabu kemarin, 4 Agustus 2010 ketika gw pengen pergi dan tentunya dengan singkat menyambar tas kesayangan, menyadari adanya bau tak sedap. Dari badan, ga mungkin. Orang gw udah mandi. Dari baju ga mungkin, baju baru dicuci dan disetrika rapi. Dari sendal ga mungkin, tiap kali sebelom masuk kardus dibersihin dulu. Lalu, darimana kalau begitu?

Gw endus tas kesayangan gw itu. Si selempang hitam dengan tulisan 'holy eve'. hmmmm.. ini dia sumbernya. Langsung ilfeel dan ga jadi membawa tas andalan gw itu buat pergi. Jadi pergi dengan modal kantong celana doank. Haha..

Jumat, 6 Agustus 2010. Gw bertekad lonjong buat mencuci tas itu. Mencari tempat mencuci yang enak. Di garasi yang ada keran di deket situ, tapi ga punya bangku kecil. Di atas, ribet kayanya. Ahirnya tapi gw memutuskan untuk mencuci si hitam holy eve in di atas.

Gw cuci nih pake rinso di papan penggilasan. Semua masih tampak indah. Lalu gw kucurkan ke ember. Buat bilas tasnya ceritanya. Loh kog coklat ya? Ah, aernya jorok nih kayanya. Gw berhentikan dulu sebentar. Gw coba pake tangan menadahi airnya. Gapapa, bersih, bening kog. Gw lanjutin mengocorkannya ke ember bilas.

Sampailah tas itu terendam seutuhnya. Dan tahukah anda bahwa tas itu masih bisa membuat air menjadi sangat coklat. Hal tersebut mengindikasikan betapa dekilnya tas andalan saya tersebut. Haha..

Gw bilas lagi sekali lagi setelah melihat betapa kotornya air bilasan pertama kali. Untungnya air bilasan kedua sudah bening. Lanjutnya gw peres, gw jemur. Lalu gw turun lagi.

Mengingat-ingat.. ternyata, tas itu udah tujuh tahun lamanya ngga pernah gw cuci sejak pertama kali gw beli. Karena begitu cintanya gw akan tas itu. Dia begitu sigap menemani gw setiap saat sampe ga rela gw berpisah dengannya untuk beberapa hari saja.. Haha.. Tapi sungguh dah, itu tas kesayangan gw. Jangan sampai kau hilang ya, tas hitamku!

06 Agustus 2010

Nikmatnya baca koran di teras

Siang menjelang sore gw isi dengan membaca koran di teras. Adem gitu cuacanya. Enak bener loh! Baca koran ditemani dengan semilir angin.. Ahai! Tapi sayangnya udah ga ada kicauan burung lagi. Pantesan kalo bapak-bapak gitu lebih suka baca koran di teras sewaktu masih pagi.. Ya, walaupun mereka plus musik dari burung, gw juga plus musik dengan kendaraan yang melintas di gang rumah gw. Kadang diselingin juga tukang jualan yang keliling yang menggunakan mikrofon yang melantunkan lagu khas mereka. "bla bla bla bakery" Haha..

Tiba-tiba saudara-saudara.....

GEDEBUK!! seperti biasa, reaksi saya tetap diam dan sempat memalingkan mata dari koran untuk mengecek keadaan selama beberapa detik. Karena saya anggap tidak mengancam keberadaan saya, maka saya lanjutkan dahulu baca bagian yang tadi sempat terpotong agar tidak mengaburkan makna kalimat yang saya baca tersebut. Setelah selesai baca kalimat terpotong itu, saya memerhatikan sekeliling lebih lagi untuk mencari tahu sumber bunyi "gedebuk" tersebut.

Ternyata, mangga di halaman kecil rumah saya jatuh. Haha.. Mangganya setengah kuning dan setengah hijau. Ia mengeluarkan getah dari pangkal di mana seharusnya ia tersambung dengan batang. Saya menciumnya, hmmmmmm... Harum khas mangga campuran dari pohon tercinta.

Ya, ternyata membaca koran di siang menjelang sore itu sangatlah nikmat loh. Cukup menikmati alam juga sih.. :)

05 Agustus 2010

Komikus

Bukan, bukan. Ini bukanlah impian saya menjadi seorang penggambar komik. Walaupun sempat terpikir, bahkan mungkin pernah saya coba membuat sebuah komik. Tapi cuma jadi sehalaman. Karena waktu itu bingung mikirin alur orang bacanya. (baru sadar, dari kecil udah banyak mikir ya)

Ini mengenai harga komik. Ya, bukan hanya harga cabai dan bawang saja yang melonjak saudara-saudara! Ini lebih parah, kenaikan harga in stabil setiap tahunnya, yang dalam bahasa mudahnya adalah, tiap taon naek harganye.. haha..

Komik terakhir yang dibeli adalah Conan ke 57, dengan harga Rp 16.500,00
Sangat-sangat terkejut! Bersama kakak saya, jadi teringat memori ketika dahulu kami bertiga ke toko buku setiap minggu dan pilih-pilih komik Doraemon yang harganya Rp 2.000,00
Dan sekaraaaaang,, jeng jeng jeng jeng.. Udah 16.500 aje harganya..

Gw pernah ngerasain komik harganya 4.000, naek lagi jadi 6.000.. Pas jadi enem rebu aje udah berasa tuh. Dulu bisa beli tiga, sekarang cuma bisa beli satu. Terus naek lagi 9.000

Pas gw Sekolah Menengah Pertama (SMP), naek lagi tuh jadi 11.000 atau 12.000 an kalo ga salah. Dan sekarang udeh naek lagi aje tuh komik..

Untungnya, komik yang gw sukain makin berkurang dari tahun ke tahunnya. Waktu Sekolah Dasar (SD), gw suka ada empat sampai lima serial komik. Sekarang sudah terkikis satu per satu. Selain karena memang komiknya udah tamat dan tidak diproduksi lagi, faktor isi cerita dengan usia saya juga turut memengaruhi juga sepertinya. Gampangnye nih ye, udah ga bisa ditepu lagi! Haha..

Well, ini cuma sedikit shocking news aja sih dari saya.. haha..

02 Agustus 2010

Tetap pada garis

Jumat pagi, saya diantar sang supir untuk pergi ke gereja. Perjalanan kali ini harusnya menjadi singkat karena masih pagi hari, tetapi cukup banyak lampu lalu lintas menyambut kami dengan warna merah.

Di persimpangan antara bungur, gunung sahari, dan angkasa. Di situlah langkah kami terhenti cukup lama. Padahal, kami tiba sesaat sebelum lampu berwarna kuning bergantian hidupnya dengan lampu warna merah.

Sang supir bertahan tepat pada garis sebelum zebra cross. Perhentian kami memperbolehkan di simpang kiri berjalan menuju jalan di sebelah kami. Ketika kendaraan sudah tidak ada, sedangkan lampu hijau bagi sisi kiri masih menyala, berjalanlah kendaraan di sebrang menuju jalan di kiri kami. Mereka mencuri waktu, padahal si hijau belum berpihak pada mereka.

Kini sisi kiri telah berhenti. Dilanjutkan sisi kanan melaju lurus searah mereka. Lagi-lagi ketika kendaraan dari kanan kosong, dari sebrang mencoba berlarian kendaraan roda dua dan roda empat menuju ke arah yang sama.

Masih pada saat yang sama yaitu ketika hijau masih berteman dengan sisi kanan, kendaraan di kanan kosong. Sedangkan di tiga sisi lainnya penuh kendaraan dan masih terhenti. Supir saya mulai terlihat gelisah. Beberapa kendaraan roda dua di sisi kami juga turut memecahkan suasana dengan melaju cepat ke depan. Memang setelah ini adalah giliran kami untuk melihat si hijau.

Mulai terdengar bunyi klakson dari belakang. Supir saya tetap tidak bergeming. Kendaraan di belakang pun tidak sabar dan segera mengambil lajur sebelah kami, dan dengan segera meluncur ke depan.

Tibalah lampu berwarna merah bergantian menyala dengan lampu berwarna kuning menandakan kami harus bersiap. Dan kini kami telah benar-benar siap untuk menyambut si hijau.

Selama pergantian giliran berjalan tersebut membuat saya mengamati dan berpikir,
"Menjadi orang yang tetap berada pada garisnya tidaklah mudah."

24 Juli 2010

buka mata

Indah ini tidak hanya untukku dan untukmu.
Terulang kenangan yang merenggut kendali emosiku.

Tak tahu harus disimpan di mana rasa ini.
rasioku terus mengelak,
mempertahankan keberadaannya

satu hal,
mataku tidak tertutup
untuk melihat hatimu.

18 Juni 2010

Tamparan

Aku orang yang mudah tersinggung, tetapi sangat tidak suka berlama-lama berantem atau diem-dieman. Tapi tamparan kali ini bukan dari orang yang dekat, tetapi membuat diriku cukup malu di hadapan teman sejawatku.

Selasa lalu, 15 Juni 2010
Tugas teknologi arsitektur 4 dilakukan sidang sebagai bentuk pertanggungjawaban atas hal yang telah kita buat selama setengah semester. Bukan hal gampang dan mudah untuk dilalui memang. Masih terekam jelas, minggu lalu, sehari sebelum pengumpulan tugas saya dan teman sekelompok saya tidak memliki waktu tidur yang cukup. Saya melewati hari tanpa tahu batasan mana pagi dan mana malamnya.. Semuanya berlanjut dan berlalu begitu saja.

Sekarang saatnya pertanggungjawaban. Kami akan ditanyakan oleh dosen yang selama ini bukan dosen pembimbing kami. Hal ini mungkin untuk membuat nilai yang diberikan menjadi objektif dan bukan penilaian subjektif semata dari dosen yang membimbing kami selama tugas berlangsung. Sehingga terjadilah penilaian yang dilakukan oleh dosen lain.

Karena bukan saat yang seharusnya sidang tersebut berlangsung (penundaan terjadi karena si dosen penguji sakit), teman sekelompok saya harus menjalani ujian yang berlangsung di waktu yang sama dengan waktu sidang tersebut.

Tibalah giliran saya disidang. Sedangkan teman sekelompok saya masih harus menjalani ujiannya. O.o... Saya menjadi semakin grogi dan takut karena menghadapi sidang sendirian..

Tugas saya ini membicarakan sistem bangunan tinggi. Bangunan yang saya pilih adalah salah satu hotel di Jakarta.

Dosen penguji ini bertanya, " Hotel in tidak ada jendelanya nih?"
saya menjawab, "Mungkin karena skalanya kecil, jadi ga keliatan, pak. Mustinya sih ada."
gambar yang disajikan pada saat itu adalah denah berskala 1:200

lembar demi lembar dikomentari oleh si dosen penguji, yang menurutnya tidak ada gambar yang jelas dan definitif untuk dijadikan sebuah proyek.

Berlanjut ke gambar blow up detail dengan gambar denah unit berskala 1:50
Dosen: "Ketahuan kan bohongnya. Ini di skala 1:50, jendelanya juga ga ada. Memang tidak dibuat kan?"
Saya: "O iya, pak.."
Dosen:" Kamu agamanya apa?"
Saya: "Kristen, pak."
Dosen:" Setahu saya di agama Kristen juga diajarkan 'Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan'. Sama saja seperti 'takut berbohong adalah permulaan pengetahuan."

ya, inilah tamparan yang saya maksudkan. gemetar memang ketika ditanya agama yang menurut saya itu adalah hal yang tidak biasa disentuh dalam dunia universal seperti di kampus. terlebih ketika saya mendengar kalimat dari dosen tersebut.
Saya merasa gagal dan telah mencoreng nama Kristen, setidaknya dalam pandangan si dosen yang saya tidak ketahui agama yang ia percayai.

Saya:"Iya, pak.."
Dosen: "Ya, akui sajalah kalo memang salah. Dengan begitu saya juga akan puas, dan tidak ada dendam lagi. Kalo memang salah, kenapa harus membela diri?"
Saya:" Iya, pak saya salah.."

Ya, ini juga tamparan kedua. Saya orang yang seringkali bersikukuh dan tidak mau disalahkan. Sering menggelincirkan diri dari penuduhan dan tidak mau jadi tersangka.

Dan kali ini saya akan memberikan pengungkapan yang mungkin masih menjadi bagian dari sifat saya untuk mengelak dari kesalahan?

Tugas tersebut saya kerjakan berdua dengan teman sekelompok saya. Dan bagian denah berjendela itu adalah bagian teman saya yang mengerjakannya. Saya juga turut mengerjakan, namun berupa tindak lanjut dari bagian yang ia kerjakan, sehingga saya tidak memeriksa kembali apa yang telah ia kerjakan, dan tidak menyadari kekurangan tersebut.

Seharusnya ketika ditanyakan jendela, memang salah saya. Karena saya takut dianggap tidak tahu dalam pengerjaan tugas, maka saya menjawab asal. Berimbaslah ke kasus berikutnya.

Dari sidang hari itu saya belajar untuk:
Tidak berbohong- karena kebohongan akan membuahkan kebohongan lain dan teruslah ia beranak cucu sampai tercium kebusukannya
Mengakui kesalahan-hanya yang pemberani yang mau mengakui

Hal yang sulit memang, tapi teruslah berusaha untuk melakukan kedua hal tersebut. Hasilnya nyata:
setelah itu pertanyaan-pertanyaan dari si dosen saya jawab jujur dan lepas dari pengelakan, hati saya merasa lega dan tidak setakut sebelumnya. Si dosen pun hanya tersenyum , tetapi tetap menjadikan kesalahan saya sebagai gurauan. Yah, yang penting saya sudah belajar jujur lah, terserah ia mau mempercayainya atau tidak.