19 Oktober 2011

Astral Projection + Inception

Kali ini saya akan menceritakan kehidupan yang selama ini saya sebut mimpi. Mimpi yang merupakan kegiatan alam bawah sadar saya ketika tidur, ternyata berbeda dengan definisi mimpi dari orang lain. Dan baru hari ini saya mengetahuinya.

ASTRAL PROJECTION
Selama ini ketika bermimpi, saya bukanlah menjadi diri saya sendiri di dalam mimpi. Melainkan, saya menjadi Tuhan di dalam mimpi tersebut. Saya tidak mengalami apa yang "diri saya" lakukan dalam mimpi tersebut, tetapi saya hanya mengikutinya dari belakang dan melihat "diri saya" melakukan kegiatan tersebut. Kalau diibaratkan sebuah cerita, saya mengambil sudut pandang penulis sebagai orang ketiga. Mata orang ketiga.

Ketika saya menceritakan kehidupan yang saya kira selama ini adalah 'mimpi', ternyata dianggap aneh oleh teman saya. Menurutnya, mimpi yang seharusnya adalah saya mengalami kegiatan yang dilakukan oleh "diri saya" dalam dunia mimpi. Bukan saya melihat "diri saya" melakukan sesuatu.

Teman saya yang lain menyatakan bahwa saya mengalami ASTRAL PROJECTION. Yaitu saat di mana roh (vragel) anda keluar dari tubuh anda, sehingga anda dapat melihat tubuh anda, bukan merasakannya. Sebenarnya bukan roh, tetapi vragel, entah istilah apa itu. Yang pasti, astral projection ini dapat dijumpai pada saat anda mimpi, atau keadaan koma, atau tidak sadarkan diri.

Katanya yang parah adalah, ketika vragel itu keluar, vragel tersebut bisa nyasar dan tidak kembali ke tubuh tersebut. Atau sebaliknya, tubuh yang kosong dapat diisi vragel orang lain.

Untungnya saya jarang bermimpi dalam tidur saya. Hehehe.


INCEPTION
Sejujurnya saya lupa, apakah saya pernah menceritakan ini di blog. Ini adalah pengalaman semasa kecil saya, jauh sebelum film Inception keluar.

Begini keadaannya. Saya tidur, ngorok, ngiler, ngompol, *ups*. Salah! hehe..
Saya tidur, ngorok, dan bermimpi. Kemudian, saya berusaha untuk bangun dari mimpi saya tersebut. Saya berhasil bangun, tetapi ketika saya bangun, ternyata saya berada di mimpi lain lagi. Jadi saya bermimpi dalam mimpi.

Suasana ketika saya bangun tersebut persis seperti keadaan kamar saya yang seharusnya saya bangun di dunia nyata. Tetapi ketika saya ingin membuka pintu kamar tidak bisa. Barulah saya benar-benar terbangun ke dunia nyata.

Ada yang bilang mungkin sebenarnya saya sudah bangun dan benar sudah keluar, tapi saya yakin bahwa saya masih ada di dunia mimpi yang lain lagi. Karena astral projection tadi, saya bisa melihat diri saya, bukan mengalami diri saya. Dari astral projection ini, saya bisa membedakan mana mimpi dan mana kenyataan. Ketika bermimpi saya dapat melihat diri saya, sedangkan dalam dunia nyata, saya dapat merasakan diri saya tanpa saya melihat keberadaannya secara keseluruhan.

Setelah kejadin inception ini, saya sempat takut tidur dan terus memikirkan hal ini. Saya takut ketika saya tidur sama dengan saya masuk ke dunia mimpi yang lebih dalam lagi, ketika saya bangun, saya tidak keluar dari dunia tersebut. Dan saat hari tersebut saya harus tidur lagi, maka saya akan masuk ke dalam dunia mimpi yang lebih dalam lagi. Seperti mimpi kuadrat jadinya. Makanya saya takut untuk tidur beberapa hari ke depannya. Saya takut suatu saat saya sudah terlalu dalam masuk ke dalam dunia mimpi dan tidak dapat bangun kembali.