18 Januari 2012

Penolakan

hemm, seminggu yang lalu gw abis sidang proposal buat Tugas Akhir.

Proyek pertama yang gw ajukan adalah Museum Jurnalistik yang berangkat dari fenomena "rendahnya animo masyarakat terhadam jurnalime surat kabar nasional". Padahal gw udah semangat banget pengen bikin itu. Tapi terhambat oleh koleksi dari museum itu. Gw harus tau
  • jenis koleksi dari museum itu
  • banyaknya koleksi dari tiap jenis tersebut
  • dimensi dari masing-masing koleksi
  • cara penyajian dan penempatannya
Yang ditakutkan oleh dosen pembimbing gw adalah gw ga mampu menjadi kurator dalam proyek ini. Kapan waktu ngumpulinnya? Emang bener sih. Tapi sebenernya gw ga pengen maen di koleksinya. Gw bilang koleksinya cuma mau surat kabar dan dikemas secara DIGITAL. Tetapi dijawab, "Itu namanya kamu cuma menggampangkan!" okeeeeeee...

Padahal gw udah tau gimana memainkan perasaan orang di museum itu. Gw pengen pengunjung bukan hanya menikmati koleksi aja, tetapi juga turut meRASAkan perjuangan kehidupan pers nasional sejaka zaman kemerdekaan hingga mencapai titik kebebasannya sekarang ini. Permainan itu mau gw capai dari:
  • Lighting
  • Permainan Elevasi
  • Permainan Aroma
  • Penyempitan Ruang
  • Perbedaan Material
Tapi, karena sudah ditolak, maka pupuslah sudah harapan untuk proyek itu. :(

Proyek kedua yang gw coba ajukan adalah Rumah Aspirasi. Proyek ini berangkat dari fenomena "maraknya aksi demonstrasi yang menghiasi kehidupan Jakarta". Yang gw liat adalah sebenernya mereka demo juga ga ada yang denger dan ga ada yang peduli juga. Kan kesian.. Sebenernya mereka pengen ngomong, cuma aja ga tau mau ke mana ngomongnya..

Nah, makanya gw buatin rumah aspirasi ini, yang ternyata merupakan salah satu program kerja DPR dalam penyerapan aspirasi masyarakat. Tapi justru karena ini proyek pemerintahan, ini jadi proyek yang penuh dengan kepentingan. Gak bisa netral gitu deh katanya. Penutupnya, si dosen pembimbing gw yang terkenal killer itu bilang, "Proyek kamu absurd!"

Okeh, inilah kisah tamatnya kedua proposal pengembangan desain proyek gw. :(

Dan dalam waktu kurang dari 12 hari lagi, ada pengumpulan tahap dua untuk dua buah proposal baru lagi. Tapi sampe sekarang belom punya ide yang berkenan di hati.

Katanya butuh KOMPLEKSITAS. Harus cari yang bisa banyak distudi, dan diselesaikan secara arsitektural, punya karakteristik khusus, tapi proyek yang real layaknya kita menjadi seorang arsitek di dunia nyata nanti.

02 Januari 2012

Anggaran Biaya

Selamat Tahun Baru, blogger!

Kemarin di kebaktian awal tahun, saya sangat terkagum dengan ayat yang menjadi pengantar pemberitaan firman. Tema kebaktian awal tahun ini adalah " Menata jejak-jejak baru di tahun yang baru"

Ayat pengantarnya dari Lukas 14: 28 - 32

Yang keren di ayat ke 28 yang berbunyi:

14:28 Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?
Ini ayatnya arsitek banget dah! Di semester tujuh kemaren, gw baru aja mengambil mata kuliah "Metode Persiapan Konstruksi" atau dulunya namanya "Manajemen Konstruksi". Di mata kuliah ini kita belajar bikin Rencana Anggaran Biaya (RAB), Kurva S, Bar Chart, Network Planning. Terus ketika denger ayat ini, langsung berasa AMAZE banget! Ternyata sebuah pelajaran ini udah ada dari sekitar 2011 tahun yang lalu. Orang dulu aja udah ngerti bikin anggaran biaya. Sekarang sebenernya kita cuma 'ngikutin' apa yang udah mereka lakukan dulu.

Gilak! Sungguh gilak! Ternyata di Alkitab aja tuh kaya ada perannya seorang arsitek. Terlebih pelajaran yang ternyata udah mereka pahami dari dulu. Emang Alkitab bukan buku yang paling ideal, karena dia ga memenuhi semua kategori secara ideal. Tapi dia kaya buku yang tau semuanya.Ya jelaslah, orang Tuhan yang Mahatahu yang buat.. :)