26 Januari 2011

Rencana Hidup

Topik ini adalah bagian dari rangkuman materi Ko Im pas KFC Sabtu 2 minggu lalu, tapi sayangnya ketika saya catat di buku baju itu, dan berniat memindahkannya dalem blog, 'ga sempet' mulu, maka sampailah buku baju itu harus hilang, hiks..

Pelajaran: Jangan pernah menunda apa yang kau pernah pikirkan untuk dilakukan!

Ya, yang saya ingat mengenai rencana hidup, antara lain:

BUATLAH RENCANA yang JELAS, DETAIL!

Lakukan kegiatan sehari-harimu sebagai AKTIVITAS, bukan RUTINITAS

buatlah seakan rencana tersebut RENCANA yang MENDESAK dirimu!
(misal: kau mau membuka warnet di rumahmu, maka buatlah dahulu spanduk "di sini akan dibuka warnet", maka setiap orang yang melewati rumahmu akan bertanya-tanya,"Mana warnetnya?" Pertanyaan tersebut menjadi desakan bagi diri anda)

TARGETKAN suatu GOAL tertentu!
(misal: ketika kau ingin jadi penulis, buatlah goal dalam tahun ini, kau akan menerbitkan sebuah buku)

VISUALISASIKAN KEMENANGANMU!
Berimajinasilah seakan anda berhasil mencapai target yang anda buat dan harapkan, maka itu akan mensugesti pikiran anda dan berpengaruh terhadap kinerja anda

ketika anda merasa tidak cocok di bidang tertentu, dan menyadari keahlian anda di bidang lain. Janganlah tinggalkan bidang pertama karena anda merasa TIDAK MAMPU, tetapi TINGGALKANLAH KENANGAN pada bidang tersebut. Kemudian, RAIHLAH KEMENAGNAN di bidang lain!

Sangat inspiratif! Sayang, poin lainnya tercatat di buku baju yang terhilang. Malam itu juga, saya merencanakan sebuah kerangka buku, yang saya catat di telepon genggam saya yang juga terhilang sekarang. hiks..:(

Tapi tentu tidak akan menghentikan saya untuk selalu menulis, membaca dan menikmati permainan kata ini!

Koko ala 108

Berbicara si Gembil, alias si Boo, alias si kokoku yang pertama, dia adalah koko 108.
Berlanjut peristiwa penjambretan tersebut, aku bertanya pada si Gembil tentang hal yang harus dilakukan, blokir ATM, dia tau nomer yang harus dihubungi. Dibawa ke kantor polisi, dibawa ke pusat operator seluler saya, dan sudah selesai dah pokonya..

Kemudian, ada gejala sakit, saya bertanya lagi padanya, harus ke dokter apa sebaiknya. Padahal dia bukan dokter.

Banyak persoalan di rumah saya, dia bisa selesaikan. Emang si gembil hebat dan tahu banyak hal, dia koko ala 108 atau 911 atau apa aja deh.. Ibarat dia pisau Swiss Army yang punya berbagai keahlian.. Haha..

si gembil = swiss army

Dijambret oiii!!

Sabtu lalu, di pagi yang cukup cerah dengan awan menghiasi langit, dimulailah hari saya (artinya gw baru buka mata, itulah saat hari baru dimulai). Rencana hari ini ke gereja ambo yang berada di Gunung Sahari. Pukul 11.00 ada rapat Badan Pengurus Inti (BPI), yang merupakan rapat rutin setiap bulannya. Maka, berangkatlah saya pada pukul 09.50 dari rumah.

Ketika menikmati cuaca yang enyakk (nyam.. nyam..), ga panas, ga ujan, tapi mulai mendung. Tibalah di daerah kemayoran. Tempat yang dahulunya bekas lapangan udara, tentunya memiliki ruas jalan yang cukup besar. Dulunya buat pesawat, sekarang buat mobil. Dulunya tanah kosong, sekarang mulai bermunculan apartemen puluhan lantai.

Ketika mau mulai menaiki jembatan layang kedua, saya yang dibonceng motor oleh si koko, tetap santai dan tenang saja menikmati alam, sambil bermain pikiran begitu sampe mau makan mie deket gereja dulu. Tiba-tiba motor koko dipepet dari belakang, pikir saya "Ah, ini paling temen si koko"

Selang sedetik kemudian si motor tersebut, mengambil paksa tas saya yang berada di antara saya dan si koko. Reaksi saya adalah bengong, masih SIYOK kalo bahasa gaulnya, dan tidak sadar bahwa itu penjambretan, masih mengira itu teman si koko yang bercanda.

Oh, tidak! Begitu si penjambret itu berhasil, dia sempat menengok kembali ke arah saya dan menyeringai penuh kepuasan. Jijik melihat senyumnya! huh! Barulah di titik tersebut saya sadar kalo itu namanya penjambretan.

Padahal itu siang hari loh, bukan malem oi! Lalu, tas saya bukan yang bling-bling, dari bahan biasa, baru aja oleh-oleh si koko dari bali tahun baruan kemarin. hiks.. :(
Isinya, tentu lumayan berharga, hilangnya adalah:
1. Dompet kesukaan ambo (kombinasi abu dan hijau warnanya0
2. Kartu ATM BCA
3. SIM A
4. Kartu Tanda Mahasiswa
5. Uang Tunai tidak lebih dari seratus ribu rupiah
6. Foto masa TK umur 3 taon
7. Hp bb ku yang baru berusia dua bulan
8. Silicon bb yang baru dikasih sama David
9. Charger bb yang beranggapan mau ngecash nanti
10. Kotak pensil
11. Pensil rotring 0,35
12. Cutter +5 isi cutternya
13. Penggaris besi
14. Spidol warna warni
15. Flashdisk
16. Agenda seluruh rapat berkaitan Korem
17. Kunci Rumah
18. Dompet kecil isi uang kecil
19. Pensil dari Pipin
20. Buku Baju isi aneka rapat dan pikiran
21. Jarkom, Timeline, Budget paskah Korem 2011
22. Aneka must have item ala cewek


Ya, kurang lebih itulah kehilangan yang saya dapatkan, hikss... sedih loh, walopun ga nangis (dan kata orang muka gw tetep santai) haha.. Abis ga diomelin juga ama nyokap dan koko dan lainnya..

Untungnya, saya tidak mempertahankan tas tersebut, memang lagi ga terjaga gitu. Coba kalo lagi dipegang, terjadi perlawanan, motor oleng, tambah bisa kecelakaan lagi. Masih harus bersyukur sih, walaupun banyak kehilangan.

Tapi satu yang didapat, FASE HIDUP, maka dari itu, tagnya adalah fase hidup.. Haha.. Ini pertama kali merasa dijambret oi!

17 Januari 2011

Seratus Persen

Mencicipi sebagian dari kehidupan pribadi saya. Nona yang mengaku dirinya seorang perfeksionis ini ingin berbagi kekurangan dan kelebihan menjadi orang yang seratus persen.

kelebihan:
  • selalu menghasilkan yang terbaik
  • tidak memiliki kesalahan, baik huruf dan tanda baca lainnya,
  • detail dalam setiap pekerjaan
  • mengerjakan dengan tahapan demi tahapan
  • sesuai prosedur yang ada

kekurangan:
  • tidak pernah merasa puas
  • terkadang sulit menerima kritik, menganggap dirinya yang paling benar
  • gatel melihat pekerjaan yang ga beres (meskipun bukan bagian pekerjaannya)
  • lebih lambat dalam bekerja

memang sulit untuk memberikan seratus persen, tapi ada kepuasan tersendiri yang saya dapatkan ketika selesai mengerjakannya.

Jadilah orang seratus persen yang tidak memiliki kekuran di atas
Jadikanlah itu tantangan, bukan alasan untuk berkata tidak dalam menyelesaikan pekerjaan!