02 Maret 2009

Susah menjadi orang baik

Kalimat di atas yang gw rasakan selama beberapa hari belakangan ini. Susah banget rasanya buat jadi orang baik.. kemaren di pembinaan Calon Pembimbing Kelompok Kecil (CPKK), dibilang sebaik-baiknya orang, pasti di ujung hati terdalamnya masih ada bagian yang negatif, entah itu iri, kesel, benci, atau apapun deh. Itu semua karena emang kita manusia berdosa dan esensi dari dosa itu sendiri melekat dalam diri kita.

Penerapan dalam kehidupan gw juga sangat berasa banget. Contohnya:
1. Belajar makan sayur untuk kesehatan tubuh.
Susah banget, *iyekh* rasanya kalo makan yang namanya sayur. Tapi sekarang gw udah belajar makan sayur. Brokoli, buncis, kembang kol, labu, wortel, sayur asin, ato apa deh yang ada sekarang gw belajar makan itu semua. Susah..
2. Belajar memberi untuk orang lain.
Ga jarang gw menilai orang sebagai sebuah objek bukan lagi sebagai subjek. Parah nih.. Padahal udah diajarin kalo manusia itu subjek bukanlah objek.
3. Belajar menyangkal diri.
Susah untuk mengesampingkan kepentingan dan kenikmatan menurut versi gw. Padahal, di sekeliling gw menanti kepentingan kelompok yang lebih penting untuk dilaksanakan. Terus, yang baru aja gw rasakan. Seringkali gw ga mau berbagi bangku di kala naik bus kepada orang yang keliatannya lebih cape dan lebih membutuhkan daripada gw untuk duduk di kursi. Gw lebih mementingkan diri sendiri, dengan beralibi dalam hati kalo gw juga cape dan butuh mengistirahatkan diri sepanjang perjalanan. Tapi nurani ini kadang terus menyalahkan. Bersyukur kalo kita manusia masih dikasih nurani untuk membedakan mana yang baik dan buruk.

yah, itu sedikit keluh kesah menjadi orang baik. Katanya emang memakan waktu yang lama. Tapi tetep harus keliatan perubahannya dari hari ke hari, supaya kita kembali mencapai ke bentuk, rupa, dan citra manusia pertama kali diciptakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar