Jadi persekutuan yang kecil itu, tetapi bisa mengakrabkan satu sama lain. Salah satunya dengan sesi SHARING.. Waow, ternyata banyak pembelajaran yang bisa gw dapet dari peserta KFC lainnya. Walopun itu cuma peristiwa sehari-hari, yang simpel tapi bermakna banyak. Kita bisa saling mengingatkan. Kita jadi bisa tau kesulitan yang dihadapi saudara seiman kita. Banyak banget deh bisa belajar dari sana..
Gw sharing soal manusia yang seperti teh celup. Sebenernya gw baca dari bukunya IW, gw lupa siapa pengarangnya. Pokoknya gw dapet pas gw baptis sidi dari pembimbing Kelompok Kecil gw, untuk menempuh hidup baru bersama Tuhan.. Nah, di situ ditulis tentang manusia yang kaya teh celup.
Waktu cerita kemarin, gw kaitkan dengan kehidupan kuliah gw di kelompok Studio Perancangan Arsitektur (StuPA) 5 dan di kelompok Perancangan Ruang Dalam (PRD). Satu kelompok itu punya satu pembimbing, tetapi tugasnya individual. Di Stupa itu, gw udah sekelompok dengan teman-teman yang sama selama empat semerster sebelumnya. Jadi, masing-masing udah tau kemampuannya. Pada janjian hari ini bikin apa, sampe apa, dan semuanya saling menyetarakan kecepatan kerjanya.
Di PRD, kelompoknya campur, dan ga gitu kenal. Jadi tiba-tiba udah ada yang bikin sampe tahap 5, padahal yang laen baru tahap 2. Kejadiannya secara mendadak pula. Belom tau kemampuannya masing-masing.
Nah, tapi justru di StuPA itu, gw jadi orang yang biasa-biasa aja, standard-standard aja. Di PRD, walopun ga sehat dengan maen tiban-tibanan, tapi justru jadi terpacu untuk lebih baik, lebih maju ke tahap selanjutnya..
Sama juga dengan kita manusia. Manusia itu ibarat teh celup. Baru keluar rasanya kalo dicelupin ke aer panas. Semerbaklah wanginya, warnanya, dan rasanya.
Memang prosesnya ga mudah, kita harus dicelupin ke air panas terlebih dahulu untuk mengeluarkan semuanya itu. Tapi, gw yakin bahwa itu akan menghasilkan sesuatu yang baik. Teh yang nikmat. :)
Gw sharing soal manusia yang seperti teh celup. Sebenernya gw baca dari bukunya IW, gw lupa siapa pengarangnya. Pokoknya gw dapet pas gw baptis sidi dari pembimbing Kelompok Kecil gw, untuk menempuh hidup baru bersama Tuhan.. Nah, di situ ditulis tentang manusia yang kaya teh celup.
Waktu cerita kemarin, gw kaitkan dengan kehidupan kuliah gw di kelompok Studio Perancangan Arsitektur (StuPA) 5 dan di kelompok Perancangan Ruang Dalam (PRD). Satu kelompok itu punya satu pembimbing, tetapi tugasnya individual. Di Stupa itu, gw udah sekelompok dengan teman-teman yang sama selama empat semerster sebelumnya. Jadi, masing-masing udah tau kemampuannya. Pada janjian hari ini bikin apa, sampe apa, dan semuanya saling menyetarakan kecepatan kerjanya.
Di PRD, kelompoknya campur, dan ga gitu kenal. Jadi tiba-tiba udah ada yang bikin sampe tahap 5, padahal yang laen baru tahap 2. Kejadiannya secara mendadak pula. Belom tau kemampuannya masing-masing.
Nah, tapi justru di StuPA itu, gw jadi orang yang biasa-biasa aja, standard-standard aja. Di PRD, walopun ga sehat dengan maen tiban-tibanan, tapi justru jadi terpacu untuk lebih baik, lebih maju ke tahap selanjutnya..
Sama juga dengan kita manusia. Manusia itu ibarat teh celup. Baru keluar rasanya kalo dicelupin ke aer panas. Semerbaklah wanginya, warnanya, dan rasanya.
Memang prosesnya ga mudah, kita harus dicelupin ke air panas terlebih dahulu untuk mengeluarkan semuanya itu. Tapi, gw yakin bahwa itu akan menghasilkan sesuatu yang baik. Teh yang nikmat. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar