BARANG BAWAAN
Barang bawaan ini bisa dibawa dengan wadah berupa tas pundak, koper, kardus, kotak, atau berupa apapun itu. Tapi, sesungguhnya barang bawaan yang dimaksud di sini adalah barang bawaan yang tidak terlihat, tetapi dapat dirasakan. Yaitu: sesuatu dari masa lalu kita. Barang bawaan ini bisa berbagai macam rupa dari tragedi traumatik ataupun kecelakaan-kecelakaan lainnya. Contohnya adalah ditinggalkan di altar pernikahan seperti tokoh di film tersebut, atau masaih cinta dengan mantan kita, atau tidur satu ranjang dengan saudara kita, ataupun hal lainnya yang mungkin bagi orang lain adalah sesuatu yang tidak biasa.
EFEK BARANG BAWAAN
Dampak bagi kita yang sudah terlalu lama atau terlalu sering membawanya mungkin tidak begitu terasa lagi. Karena kita sudah tidak sadar membawanya ke manapun kita berada. Tetapi bukannya kita bisa meninggalkan barang bawaan tersebut, justru kita selalu mengingatnya terus dan mempengaruhi kita dalam melakukan interaksi sosial. Entah itu membuat kita menjadi tertutup, tidak percaya lagi akan suatu hal, atau putus asa tentang masa depan. Intinya keseringan barang bawaan ini memberikan dampak negatif bagi kehidupan kita.
TANGAN PEMBANTU
Bukan pembantu yang adalah asisten rumah tangga. Tetapi tangan seseorang baru yang dapat mengerti betapa beratnya barang bawaan kita dan bersedia untuk membantu kita membawanya. Sehingga, barang bawaan itupun akan terasa lebih ringan bagi kita. Dan mungkin orang itu bisa membantu kita untuk membuang bagasi tersebut ke sungai atau lautan agar tak lagi kita jadikan sebuah beban yang kita bawa ke mana-mana.
Siapa tangan pembantu itu? Tuhan pastinya! :)
Tapi terkadang Ia juga berkarya melalui orang-0rang sekitar kita yang lebih nyata. Seperti keluarga, pacar, teman, atau siapapun juga yang bisa berperan sebagai tangan pembantu itu.
Tapi, jangan lupa untuk juga siap menjadi tangan pembantu buat membawakan bagasi orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar