Bahasa kasih menurut Gary Chapman ada lima macam.
- Sentuhan fisik
- Kata-kata
- Waktu bersama
- Hadiah
- Pelayanan
Mungkin bahasa kasih yang gw miliki hampir mutlak adalah melalui
kata-kata. Baik itu lisan, tapi terlebih berkesan apabila disampaikan
melalui tulisan. Karena dengan tulisan, ada bukti nyata "hitam di atas
putih" yang bisa dibaca ulang dan membawa kembali ingatan kita pada
momen tersebut.
Buat gw, kata-kata itu memiliki kekuatan yang sangat besar. Gw bisa termotivasi dengan kata-kata yang menyemangati, bisa semangat lagi melalui kata-kata yang mengapresiasi, juga bisa merasa dicintai ketika sesorang menyatakannya melalui kata-kata.
Cuma, kata-kata gak bermakna kalau gak ada bukti nyata. Sama kaya iman yang mati tanpa perbuatan.
Kata-kata itu menurut gw sama dengan janji. Itu juga yang menjadi alasan gw sedikit bicara. Karena buat gw, perkataan yang gw keluarkan itu gak sembarangan. Jadi gw butuh waktu untuk berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara. Makanya gw juga lebih memilih untuk menulis, sehingga kata yang tercetak pastinya melewati double filter melalui otak dan mata.
Karena kekuatan dari kata-kata itu sangatlah besar, maka besar juga
rasa sakitnya dari kata-kata yang tidak ditepati dan tidak sesuai dengan perbuatannya.
Gw dapet sedikit pelajaran tentang iman. Iman itu bukan menjalani dengan cara:
"Ya udah, gw jalanin aja, masa Tuhan gak mau bantu gw sih dalam hal ini?"
Iman itu bukan kaya gitu.
Iman itu adalah sebuah tindakan yang bukan cuma punya kepercayaan bahwa Tuhan menyertai lu, tapi juga tindakan yang penuh perhitungan. Bukan sembarang percaya, tapi lu pertanyakan apa bener ini jalan yang harusnya lu imani dan yakini benar.